- Jumlah penduduk di Indonesia
Hasil sensus
Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun.
- Jumlah perokok di indonesia
Jumlah perokok Indonesia sekitar 60 juta dan jumlah perokok perempuan di perkirakan 2,1 juta. Sejauh ini memang lebih banyak pria, tapi tiap tahun jumlah perokok wanita terus meningkat. Sedangkan jumlah perokok pria adalah sisanya, yakni sebanyak 57,9 juta.
Perang terhadap rokok kembali digaungkan bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap 31 Mei.
- Jumlah remaja yang merokok di indonesia
Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Global Youth Tobacco Survey 2006 lalu, di Indonesia tercatat 64,2 persen anak sekolah terkena asap rokok selama mereka di rumah. Penelitian itu juga menyimpulkan 37,3 persen pelajar merokok, dan 3 dari 10 pelajar pertama kali merokok berumur 10 tahun.
- Jumlah remaja di indonesia
Badan Kesehatan Dunia menyebutkan, seperlima dari penduduk di dunia adalah remaja, dengan 900 juta penduduk remaja berada di negara yang sedang berkembang dengan 20 persennya berada di Indonesia. “Jumlah remaja di Indonesia adalah sekitar 35,8 persen dari jumlah populasi penduduk di Indonesia,” ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Badriul Hegar SpA (K).
- Alasan remaja merokok
Salah satu hal yang masih memprihatinkan di dunia remaja saat ini adalah aktivitas merokok. Semakin bertambahnya tahun, fenomena merokok di kalangan pelajar semakin marak. Kalau dulu usia paling muda yang berani merokok adalah SMP, kini kita sudah bisa menemukan anak kelas 4 SD yang merokok secara diam-diam bahkan terang-terangan.
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain.
Kenapa, sih remaja merokok? Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.
2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).
3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Iklan rokok ternyata...
Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu.
Nah, jika kamu sudah terperangkap dalam status perokok saat ini, tenang saja. Ada berbagai upaya pencegahan jika kamu ingin berubah:
1. Kampanye anti rokok juga bagus loh untuk mencegahnya, apalagi jika melibakan sekolah, televisi, radio, dan berbagai media lainnya. Tentunya dengan menyampaikan pesan-pesan yang bermakna.
2. Orang tua merokok? Tidak harus ditiru, kan? Ingat, kita punya akal sehat dan sudah mempunyai kemampuan untuk memutuskan sendiri mana yang baik untuk dirimu.
3. Meskipun iklan-iklan rokok sekarang ini bagus-bagus, sebaiknya kita harus mulai belajar untuk tidak terpengaruh.
4. Orang tuaku tidak merokok, tapi teman-temanku merokok. Gimana, ya? Tak ada salahnya kamu menolak. Percaya dirilah untuk menolak godaan tersebut. Coba berikan alasan yang logis pada mereka, misalnya dampak negatif merokok itu bagaimana, lebih banyak manfaatnya atau kerugiannya, dll.
5. Ikut pelatihan atau semacam gerakan anti merokok, seru juga tuh! Kamu akan belajar berkomunikasi, membuat keputusan sendiri, berlatih untuk menyesuaikan diri dengan rasa cemas (anxietas), belajar untuk menghadapi tekanan dari kelompok/teman sebaya, dll.
6. Yang paling penting adalah motivasi dari dalam dirimu sendiri untuk tidak merokok. Larangan, hukuman, atau pun paksaan akan percuma jika tak ada dorongan dari dalam diri remaja itu sendiri.
2. Orang tua merokok? Tidak harus ditiru, kan? Ingat, kita punya akal sehat dan sudah mempunyai kemampuan untuk memutuskan sendiri mana yang baik untuk dirimu.
3. Meskipun iklan-iklan rokok sekarang ini bagus-bagus, sebaiknya kita harus mulai belajar untuk tidak terpengaruh.
4. Orang tuaku tidak merokok, tapi teman-temanku merokok. Gimana, ya? Tak ada salahnya kamu menolak. Percaya dirilah untuk menolak godaan tersebut. Coba berikan alasan yang logis pada mereka, misalnya dampak negatif merokok itu bagaimana, lebih banyak manfaatnya atau kerugiannya, dll.
5. Ikut pelatihan atau semacam gerakan anti merokok, seru juga tuh! Kamu akan belajar berkomunikasi, membuat keputusan sendiri, berlatih untuk menyesuaikan diri dengan rasa cemas (anxietas), belajar untuk menghadapi tekanan dari kelompok/teman sebaya, dll.
6. Yang paling penting adalah motivasi dari dalam dirimu sendiri untuk tidak merokok. Larangan, hukuman, atau pun paksaan akan percuma jika tak ada dorongan dari dalam diri remaja itu sendiri.
Bahaya merokok
1. Rokok memiliki dampak yang sangat buruk, sebab rokok merusak hampir seluruh organ tubuh manusia, oleh karena itu merokok dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang sangat banyak, sedikitnya ada 24 penyakit yang fatal, misalnya kanker dan penyakit jantung.
2. Dampak buruk merokok bagi kesehatan ini biasanya akan muncul dalam jangka waktu yang lama, di atas 5 tahun. Produk tembakau khususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot, ataupun tembakau tanpa asap.
3. Di dalam daftar di bawah diuraikan berbagai macam penyakit dan bagian-bagian tubuh yang dapat dipengaruhi oleh efek buruk merokok. Pria atau wanita yang merokok menghadapi resiko buruk yang sama, yaitu kematian. Selain itu ada resiko yang khusus bagi wanita yaitu terganggunya fungsi reproduksi.
4. Sampai saat ini tidak ditemukan satupun akibat baik dari menghisap rokok. Karena dampaknya yang sangat buruk bahkan dari kalangan agama pun sepakat untuk ikut mengurangi kebiasaan merokok di masyarakat, yaitu dengan mengeluarkan rekomendasi pelarangan merokok.
Berikut adalah penyakit-penyakit dan gangguan kesehatan pada organ tubuh yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Ø Kanker :
a) Paru-paru (lung cancer)
b) Oral cavity
c) Pharynx
d) Larynx
e) Oesophagus (squamous cell carcinoma)
f) Oesophagus (adenocarcinoma)
g) Pancreas
h) Urinary bladder
i) Renal pelvis
j) Kidney (renal cell carcinoma)
k) Stomach
l) Uterine cervix
m) Granulocytic cells of bone marrow (myeoloid leukaemia)
n) Nasal cavities
o) Nasal sinuses
p) Liver
Ø Sistem Pernafasan :
a) Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
b) Acute respiratory illnesses including pneumonia
c) Premature onset of and an accelerated decline in lung function
d) All major respiratory symptoms in adults, including coughing, phlegm, wheezing & dyspnoea
e) Poor asthma control
Ø Sistem Kardiovaskular :
a) Coronary heart disease (CHD)
b) Cerebrovascula disease
c) Aortic aneurysm
d) Peripheral arteria
Ø Penyakit lainnya :
a) Gastric ulcer
b) Cataract
c) Periodontitis
d) Duodenal ulcer
e) Adverse surgical outcomes related to wound healing and respiratory complications
f) Hip fracture
g) Reduced fertility in females
h) Crohn’s disease
i) Age-related macular degeneration
j) Tobacco amblyopia
k) Osteoporosis
Ø Gangguan sistem pernafasan khusus pada bayi / anak, yang ibunya merokok:
a) Impaired lung growth
b) Early-onset of lung function decline
c) Respiratory symptoms including coughing, phlegm, wheezing dyspnoea
d) Asthma-related symptoms (wheezing)
Ø Sistem Reproduksi Wanita :
a) Pregnancy complications
b) Preterm delivery and shortened gestation
c) Foetal growth restrictions and low birth weight
d) Sudden infant death syndrome (SIDS)
Fatwa Tentang Hukum Merokok
Fatwa tentang hukum merokok ( i ). merokok adalah perbuatan yang sudah sangat umum di kalangan masyarakat,termasuk kaum muslimin. hukum merokok dalam islam penulis:
fatwa al lajnah ad daimah li al buhuts al 'ilmiyyah wa al ifta. sikap islam terhadap rokok
- 9 mar 2010 jakarta - majelis tarjih dan tajdid pimpinan pusat muhammadiyah, mengeluarkan fatwa baruterhadap hukum merokok. Pada 22 mar 2010 hukum rokok menghangat kembali dan menjadi perdebatan yang tiada henti. pada januari 2009, majelis ulama indonesia (mui) mengeluarkan fatwa pondok pesantren lirboyo (kediri), jombang jawa timur menolak rencana fatwa mui karena pimpinan pondok pesantren berpendapat hukum rokok adalah makruh, dalam dunia hukum, cara berhukum dapat dilakukan menurut bunyi teks undang-undang cara itu masih dominan dalam hukum di Indonesia kini